3 KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanies, berasal dari
bahasa inggris the humanities, istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus,
yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities
manusia akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the
humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo
humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari
ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawab yang lain. Apa yang
dimasukkan ke dalam the humanities masih diperdebatkan dan kadang kadang
disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup
filsafat , teknologi, seni, dan cabang cabangnya termasuk sastra, sejarah,
cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia
dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu ilmu
kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir disetiap jaman seni termasuk sastra
memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena
seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan dan bukannya formulasi
nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
Dibanding dengan cabang the hunmanties yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa,
seni memegang peranan yang lebih penting karena nilai nilai kemanusiaan yang
disampaikannya.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative,
seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai nilai yang
disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaianya.
Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang
lebih penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakan bahasa, sementara itu
bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan
manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri,yang kemudian melahirkan
filsafat , manusia mempergunakan bahasa, dengan demikian , manusia dan bahsa
pada hakekatnya adalah satu, kenyataan inilah mempermudah sastra untuk
berkomunikasi.
B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya kadang disebut dengan
narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan
sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan,
peristiea dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah
cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa
lama dan prosa baru.
1. Prosa lama meliputi:
- Dongeng- dongeng
- Hikayat
- Sejarah
- Epos
- Cerita pelipur lara
2. Prosa baru meliputi
- Cerita pendek
- Roman/novel
- Biografi
- Kisah
- Otobiografi
C.
NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak
mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral,
pesan, atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra antara lain:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan jenis informasi yang tidak terdapat di
dalam ensiklopedia.
3. Prosa fiksi meberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapan menstimulasi imaginasi, dan merupakan
sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari
kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Jika diberi batasan, maka
puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam,
dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh
didapatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh
kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
- Figura
bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb
sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan member kejelasan gambaran
angan.
- Kata-kata yang ambigu, yaitu kata yang memiliki makna
ganda, banyak tafsir dan pengertiannya.
- Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata kata yang sudah
diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan asosiasi-asosiasi tertentu.
- Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal hal yang dilukiskan, sehingga lebih
mengunggah hati.
- Kata konotatif, yaitu kata yang sudah diberi tambahan
nilai-nilai rasa.
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar
dicerna maknanya, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyungguhkan
kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga
dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian pusi pada
perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi denngan pengalaman hidup manusia
Perekam dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi
disebut “pengalaman perwakilan” ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin
memiliki salah satu kebutuhan dasar untuk lebih menghidupkan pengalaman
hidupnya dari sekedar kumpulan pengalan langsung yang terbatas.
2. Puisi dan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat
menyejukan hati/pikiran mereka masing-masing, karena melalui puisi si penyair
menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.
3. Manusia dan keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai makhluk social. Secara imaginative puisi dapat
menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa:
- Penderitaan atas ketidakadilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesamanya
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
No comments:
Post a Comment