SEJARAH
PERKEMBANGAN GAME
Asal usul permainan video/video game terletak pada awal
tabung sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir
1940-an. Game sederhana ini dirancang oleh Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle
Ray Mann yang kemudian diadaptasi ke dalam permainan sederhana lainnya. Pada
akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak permainan komputer yang
dikembangkan, secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pun turut
bertambah.
Game Generasi Pertama
1972, pada saat itu orang belum mengenal konsol atau game
komputer, yang mereka tahu adalah video game, yaitu sebuah permainan elektronik
yang menampilkan gambar bergerak (video). Sebuah perusahaan bernama Magnavox
meluncurkan video game pertama, yaitu Odyssey.
Tidak lama setelah itu sebuah game arcade legendaris Atari
berjudul “Pong” muncul. Pong merupakan sebuah game sederhana yang mengambil
konsep permainan tenis, satu bola dan 2 papan di kiri dan kanan, pemain sebisa
mungkin harus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan. Atari merilis Pong
dalam bentuk sebuah mesin ding dong bernama Sears.
Game Generasi Kedua
Dalam sejarah komputer dan video game, generasi kedua (biasa
disebut sebagai awal era 8 bit atau kurang lebih 4 bit era). Di era generasi kedua ini yang
menjadi primadona konsol game adalah konsol game ATARI.
1976, Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video
game dengan menciptakan VES (Video Entertainment System). VES adalah mesin
pertama yang disebut ”konsol”. Konsol ini menggunakan kaset magnetik yang
disebut cartridge. Nah, konsep ini kemudian diikuti oleh beberapa produsen
lain, termasuk Atari, Magnavox, dan RCA, ketiga perusahaan tersebut juga
merilis konsol serupa.
Fairchild VES, pertama di dunia yang menggunakan media
cartridge.
1977, dunia konsol menjadi tidak populer, game-game yang ada
tidak berhasil menarik minat. Fairchild dan RCA mengalami kebangkrutan.
Praktis, hanya ada Atari dan Magnavox yang masih bertahan di dunia video game.
1978, Magnavox meluncurkan Odyssey 2, namun konsol ini gagal
menjadi hit. Tak lama berselang, Atari meluncurkan konsol legendaris, Atari
2600, yang terkenal dengan game Space Invaders-nya.
1980, berbagai produsen konsol muncul, dan mereka mengambil
Atari 2600 sebagai konsep dasar, perkembangan dunia game pun semakin pesat.
1983, dunia video game kembali ambruk. Game-game yang kurang
kreatif membuat konsol kembali mendapat sambutan dingin, apalagi, PC saat itu
menjadi semakin canggih. Orang lebih memilih membeli PC ketimbang konsol video
game, selain untuk bermain, PC juga produktif untuk bekerja. Pelopor PC
ber-game saat itu adalah Commodore 64, konsol sekaligus personal computer yang
menyediakan tampilan grafis 16-warna dan memiliki kapasitas memori jauh lebih
baik dari konsol videogame.
Game Generasi Ketiga
Generasi ketiga dimulai pada tahun 1983 dengan dipasarkannya
Jepang Family Computer atau lebih dikenal dengan nama FAMICOM(kemudian dikenal
sebagai Nintendo Entertainment System di seluruh dunia).
1983, perusahaan bernama Famicom (Jepang) menciptakan sebuah
konsol bernama Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) dirilis di akhir
1983. Konsol ini menampilkan gambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama
kalinya. Nintendo memiliki chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan
demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan
akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario.
Walaupun konsol generasi sebelumnya juga menggunakan 8-bit
processor, pada akhir generasi inilah konsol rumah yang pertama kali diberi
label oleh mereka “bit”. Ini juga masuk ke mode sebagai sistem 16-bit seperti
Mega Drive / Genesis dipasarkan untuk membedakan antara generasi konsol.
Game Generasi Keempat
Generasi keempat atau biasa disebut dengan era 16 bit,pada
generasi ini NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah
perusahaan bernama Sega mencoba menyaingi Nintendo.
1988, NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan
Sega mencoba menyaingi Nintendo. Sega merilis konsol next-generation mereka,
Sega Mega Drive (yang juga dikenal dengan Sega Genesis). Konsol ini menyajikan
gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus dibanding NES. Konsol ini
cukup berhasil memberi tekanan, tetapi NES tetap bertahan dengan angka penjualan
tinggi.
1990, Nintendo kembali menggebrak dengan konsol next-gen
mereka, SNES (Super Nintendo Entertainment System). Selama 4 tahun, Nintendo
dan Sega menjadi bebuyutan, meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan
NeoGeo-nya, NEC dengan TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol
mereka begitu handal dan populer.
Rivalitas yang legendaris, Super NES dan Mario Brothers
sebagai ikonnya melawan SEGA Mega Drive dan Sonic the Hedgehog sebagai ikonnya.
Game Generasi Kelima
Generasi kelima atau disebut juga dengan era konsol 32 bit.
dimana konsol game yang paling populer pada generasi ini adalah Sony
Playstation.
1990-1994, Sega dan Nintendo tetap bersaing. Berbagai game
fenomenal dirilis. SNES menyertakan chip Super FX pada cartridge mereka, dan
Sega menggunakan Sega Virtua Processor, keduanya bertujuan untuk meningkatkan
kualitas grafis dari game. Alhasil, SNES dan Sega saling beradu dengan
game-game keren seperti Donkey Kong Country (SNES) dan Vectorman (Sega).
1993, sebuah perusahaan ternama, Panasonic, merilis
konsolnya yang bernama Panasonic 3DO. Ini adalah konsol pertama yang
menggunakan CD sebagai pengganti cartridge. Harganya yang sangat mahal membuat
konsol ini tidak populer, 3DO tidak bertahan lama dan harus segera menghentikan
produksinya.
Panasonic 3DO, konsol game pertama yang menggunakan media
CD.
1994, Atari kembali meluncurkan konsol baru untuk menandingi
Nintendo dan Sega. Atari Jaguar jelas jauh lebih canggih ketimbang NES maupun
Mega Drive, tetapi penggunaannya yang sulit menjadi batu sandungan, belum lagi,
pada tahun yang sama, Sony merilis konsol super legendaris, PlayStation. Atari
bangkrut dan akhirnya melakukan merger. Konsol basis CD yang pertama kali
menuai sukses adalah Sony PlayStation. PlayStation yang juga disebut PS-One
merupakan konsol terlaris sepanjang masa. Sega dan Nintendo tampaknya menyadari
ketertinggalan mereka dari Sony. Sega kemudian merilis Sega Saturn, dan Nintendo
mengeluarkan Nintendo 64.
Game Generasi Keenam
1998, Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol
jadi milik Sony. PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki
pesaing. Sega mencoba meluncurkan Sega Dreamcast untuk mematahkan dominasi
Sony, tetapi kembali gagal, akhirnya pada tahun itu juga, Sega mengundurkan
diri dari dunia produsen konsol.
2000, Sony semakin ’merajalela’ ketika mereka berhasil
merilis konsol barunya, PlayStation 2, yang sudah berbasis DVD. Nintendo
mencoba bertahan di dunia konsol dengan merilis GameCube. Konsol ini tidak
menggunakan DVD 12 cm biasa, melainkan DVD yang berukuran lebih kecil, yaitu 8
cm. Ukuran keping medianya yang lagi-lagi nyeleneh membuat GameCube kurang
populer. Satu-satunya pesaing serius PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol
keluaran Microsoft ini menggebrak dengan tampilan visual yang sangat tajam dan
berkualitas yang kala itu lebih menarik dibanding dengan PlayStation 2.
Sayangnya game-game Xbox ternyata tidak sepopuler PlayStation 2.
Game Generasi Ketujuh
2005, Pada saat Sony masih melakukan riset untuk konsol
PlayStation 3 yang menggunakan Blu-Ray, Microsoft kali ini telah mengambil
seribu langkah lebih cepat. Xbox 360, konsol generasi terkini yang memanfaatkan
media HD-DVD.
2006, Xbox 360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai
dari grafis, hingga titel-titel game terkenal. Apalagi, Xbox Live semakin
disempurnakan, dan mendapat sambutan luar biasa dari para gamer. Kali ini,
giliran Sony yang terlambat. PlayStation 3 dirilis pada November 2006, selang
seminggu sebelum Nintendo meluncurkan terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi
PlayStation 3 kurang menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar
duluan, Wii juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang ’motion
sensitive’. Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling mahal
dibanding dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 menjadi yang terendah
di bawah Xbox 360 dan Wii.
Game Generasi Handleheld
Merebaknya popularitas game membuat berbagai perusahaan
elektronik berusaha membuat sebuah mesin game berukuran kecil, yang bisa dibawa
ke mana pun. Ini merupakan sebagian terobosan besar yang tidak boleh dilupakan
dalam sejarah game.
1976-1979, sejarah video game saku ini bermula, beberapa
piranti dari Mattel dirilis ke pasaran, tetapi tidak begitu populer. Demikian
pula dengan handheld buatan Milton Bradley yang dilempar ke pasaran.
1980-1984, Perusahaan-perusahaan Jepang mulai merambah pasar
handheld, tetapi tetap sama hasilnya. Hal ini terus berlanjut hingga 1984. Pada
waktu itu Game Boy, muncul. Handheld buatan Nintendo ini begitu diminati dan
dinobatkan sebagai handheld pertama di dunia yang boleh dikatakan sukses.
1989, Atari mengakhiri era handheld hitam putih. Produk
andalannya, Atari Lynx, membawa dimensi baru. Ini handheld pertama yang mampu
menampilkan warna, sekaligus animasi 3D yang sederhana.
1990, NEC, perusahaan elektronik Jepang membuat handheld
yang mampu merender animasi 3D lebih kompleks, karena menerapkan konsep grafis
3D untuk PC (personal computer).
1994, Semenjak tahun tersebut, produsen game semakin gencar
melakukan riset untuk handheld. Sega merilis Game Gear dan setahun berselang,
Nintendo memperbarui produknya dengan Super Game Boy. Bahkan, Sega memproduksi
handheld tanpa layar, Mega Jet, untuk diimplementasikan di pesawat terbang guna
menghibur penumpangnya. Nintendo Virtual Boy menyusul, lengkap dengan kacamata
3D-nya, yang sekarang banyak ditiru untuk pelengkap berbagai paket produk
grafis 3D.
1995, ada ide untuk mengecilkan ukuran konsol, dimulai dari
Sega Nomad. Konsol ini membutuhkan cartridges Sega Mega Drive, tetapi ukurannya
kecil, maka dari itu tergolong handheld.
1996, muncul Neo Geo Pocket, disusul oleh beberapa variasi
Game Boy Pocket dan Game Boy Color, yang terus berinovasi tiap tahunnya.
1998-2000, Sony merilis PocketStation dan memberikan kejutan
besar di dunia konsol. Handheld ini memiliki kualitas visual yang jauh lebih
baik dibanding handheld lain yang ada di pasaran. Salah satu pentolan Nintendo,
Gumpei Yokoi, memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Bandai, kemudian
merilis WonderSwan dan WonderSwan Color.
Nokia NGage QD, usaha pabrikan ponsel Nokia merambah
industri game.
2001, Game Park GP32 muncul. Handheld buatan Korea ini
sangat unik, selain fitur multimedia, pemiliknya bisa mendesain aplikasi dan
game sendiri untuk GP32. Nintendo juga merilis Game Boy Advance pada tahun
yansg sama. Bahkan, Nokia produsen ponsel yang tidak asing bagi Anda, merilis
handheld Nokia N-Gage. Ini merupakan ponsel sekaligus piranti game yang lengkap
dengan fitur-fitur multimedia dan interkonektivitas, seperti Bluetooth. Dan
juga pada tahun ini, dirilis Game Boy Advance SP dengan model yang cantik,
solid, dan padat.
2004-2006, Sony merilis handheld pertama yang menggunakan
cakram bernama PSP dan dibarengi dengan hadirnya Nintendo DS, yang menggunakan
konsep dual screen (layar ganda). Disusul oleh Game Boy Micro dan Game Park
XGP. Nintendo DS Lite dan Pelican VG Pocket Caplet menjadi handheld terbaru
yang dilempar ke pasaran saat itu.
PLATFORM GAME
Dalam ilmu komputer, platform atau serambi merupakan
kombinasi antara sebuah arsitektur perangkat keras dengan sebuah kerangka kerja
perangkat lunak (termasuk kerangka kerja aplikasi). Kombinasi tersebut
memungkikan sebuah perangkat lunak, khusus perangkat lunak aplikasi, dapat
berjalan. Platform yang umum sudah menyertakan arsitektur, sistem operasi,
bahasa pemrograman dan antarmuka yang terkait (pustaka sistem runtime atau
antarmuka pengguna grafis) untuk komputer.
BERDASARKAN JENIS “PLATFORM” ATAU ALAT YANG DI GUNAKAN :
2.PC Games , yaitu video game yang dimainkan menggunakan
Personal Computers.
3.Console games, yaitu video games yang dimainkan
menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360,
dan Nintendo Wii.
4. Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus
video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
5.Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk
mobile phone atau PDA.
GENRE
1. Aksi – Shooting, (tembak-tembakan , atau hajar-hajaran
bisa juga tusuk-tusukan, tergantung cerita dan tokoh di dalamnya), video game
jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga
timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Termasuk
didalam-nya :
a.First person shooting (FPS) seperti Counter Strike dan
Call of Duty
b.Drive n’ shoot, menggunakan unsur simulasi kendaraan
tetapi tetap dengan tujuan utama menembak dan menghancurkan lawan, contoh : Spy
Hunter, Rock and Roll Racing, Road Rash.
c. Shoot em’ up, seperti Raiden, 1942, dan gradius.
d. Beat ‘em up (tonjok hajar) seperti Double Dragon dan
Final Fight, lalu hack and slash (tusuk tebas) seperti Shinobi dan Legend of
Kage.
e. Light gun shooting, yang menggunakan alat yang umumnya
berbentuk seperti senjata, seperti Virtua Cop dan Time Crisis.
2. Fighting ( pertarungan )
Ada yang mengelompokan video
game fighting di bagian Aksi, namun penulis berpendapat berbeda, jenis ini
memang memerlukan kecepatan refleks dan koordinasi mata-tangan, tetapi inti
dari game ini adalah penguasaan jurus (hafal caranya dan lancar mengeksekusinya),
pengenalan karakter dan timing sangatlah penting, o iya, combo-pun menjadi
esensial untuk mengalahkan lawan secepat mungkin. Dan berbeda seperti game Aksi
pada umumnya yang umumnya hanya melawan Artificial Intellegence atau istilah
umumnya melawan komputer saja, pemain jenis fighting game ini baru teruji
kemampuan sesungguhnya dengan melawan pemain lainnya. Seri Street Fighter,
Tekken, Mortal Kombat, Soul Calibur dan King of Fighter adalah contohnya.
3. Aksi – Petualangan.
Memasuki gua bawah tanah, melompati
bebatuan di antara lahar, bergelayutan dari pohon satu ke pohon lain, bergulat
dengan ular sambil mencari kunci untuk membuka pintu kuil legendaris, atau
sekedar mencari telepon umum untuk mendapatkan misi berikutnya, itulah beberapa
dari banyak hal yang karakter pemain harus lakukan dan lalui dalam video game
jenis ini. Menurut penulis, game jenis ini sudah berkembang jauh hingga menjadi
genre campuran action beat-em up juga, dan sekarang, di tahun 2000 an, jenis
ini cenderung untuk memiliki visual 3D dan sudut pandang orang ke-tiga. Tomb
Rider, Grand Theft Auto dan Prince of Persia termasuk didalamnya.
4. Petualangan.
Bedanya dengan jenis video game
aksi-petualangan, refleks dan kelihaian pemain dalam bergerak, berlari,
melompat hingga memecut atau menembak tidak diperlukan di sini. Video Game
murni petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir
pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun
menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan
benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Termasuk didalamnya:
a. Petualangan dengan teks atau sistem tunjuk dan klik,
contoh: Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island, Sam and Max,
b.Novel atau film interaktif, seperti game “dating” yang
banyak beredar di jepang, Dragons Lair dan Night Trap.
5. Simulasi, Konstruksi dan manajemen.
Video Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di
dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil
berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan pekerjaan, membangun rumah, gedung
hingga kota, mengatur pajak dan dana kota hingga keputusan memecat atau
menambah karyawan. Dunia kehidupan rumah tangga sampai bisnis membangun
konglomerasi, dari jualan limun pinggir jalan hingga membangun laboratorium
cloning. Video Game jenis ini membuat pemain harus berpikir untuk mendirikan,
membangun dan mengatasi masalah dengan menggunakan dana yang terbatas. Contoh:
Sim City, The Sims, Tamagotchi.
6. Role Playing.
Video game jenis ini sesuai dengan terjemahannya, bermain
peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam
permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita
memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang
diinginkan pemain ( biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin
berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan
naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata
yang semakin sakti, ataupun jumlah teman maupun mahluk peliharaan.Secara
kebudayaan, pengembang game Jepang biasanya membuat Role Playing Game (RPG) ke
arah cerita linear yang diarahkan seolah karakter kita adalah tokoh dalam
cerita itu, seperti Final Fantasy, Dragon Quest dan Xenogears. Sedangkan
pengembang game RPG Eropa, cenderung membuat karakter kita bebas memilih jalan
cerita sendiri secara non-linear, seperti Ultima, Never Winter Nights, baldurs
gate, Elder Scroll, dan Fallout.
7. Strategi.
Kebalikan dari video game jenis action yang berjalan cepat
dan perlu refleks secepat kilat, video game jenis strategi, layaknya bermain
catur, justru lebih memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan setiap gerakan
secara hati-hati dan terencana. Video game strategi biasanya memberikan pemain
atas kendali tidak hanya satu orang tapi minimal sekelompok orang dengan
berbagai jenis tipe kemampuan, sampai kendaraan, bahkan hingga pembangunan
berbagai bangunan, pabrik dan pusal pelatihan tempur, tergantung dari tema
ceritanya. Pemain game strategi melihat dari sudut pandang lebih meluas dan
lebih kedepan dengan waktu permainan yang biasanya lebih lama dan santai
dibandingkan game action. Unsur-unsur permainannya biasanya berkisar sekitar,
prioritas pembangunan, peletakan pasukan, mencari dan memanfaatkan sumberdaya
(uang, besi, kayu,minyak,dll), hingga ke pembelian dan peng-upgrade-an pasukan
atau teknologi. Game jenis ini terbagi atas:
a.Real time Strategy, game berjalan dalam waktu sebenarnya
dan serentak antara semua pihak dan pemain harus memutuskan setiap langkah yang
diambil saat itu juga berbarengan mungkin saat itu pihak lawan juga sedang
mengeksekusi strateginya. Contoh: Starcraft, Warcraft , dan Command and
Conquer.
b.Turn based Strategy , game yang berjalan secara
bergiliran, saat kita mengambil keputusan dan menggerakan pasukan, saat itu
pihak lawan menunggu, begitu pula sebaliknya, layaknya catur.
contoh: Front Mission, Super robot wars, Final Fantasy
tactics, Heroes of might and magic, Master of Orion.
Sebenarnya ada yang memilah lagi menjadi jenis tactical dan
strategi, namun penulis cenderung untuk menggabungkannya karena perbedaannya
hanya ada di masalah skala dan ke-kompleks-an dalam manajemen sumber daya-nya
saja.
8. Puzzle.
Video game jenis ini sesuai namanya berintikan mengenai
pemecahan teka-teki, baik itu menyusun balok, menyamakan warna bola, memecahkan
perhitungan matematika, melewati labirin, sampai mendorong-dorong kota masuk ke
tempat yang seharusnya, itu semua termasuk dalam jenis ini. Sering pula
permainan jenis ini adalah juga unsur permainan dalam video game petualangan
maupun game edukasi. Tetris, Minesweeper, Bejeweled, Sokoban dan Bomberman.
9. Simulasi kendaraan.
Video Game jenis ini memberikan pengalaman atau
interaktifitas sedekat mungkin dengan kendaraan yang aslinya, muskipun
terkadang kendaraan tersebut masih eksperimen atau bahkan fiktif, tapi ada
penekanan khusus pada detil dan pengalaman realistik menggunakan kendaraan
tersebut. Terbagi atas beberapa jenis:
a. Perang. Video game simulasi kendaraan yang sempat tenar
di tahun 90-an ini mengajak pemain untuk menaiki kendaraan dan berperang
melawan kendaraan lainnya. Dan kebanyakan diantaranya memiliki judul sama
dengan nama kendaraannya. Contoh : Apache 64, Comanche, Abrams, YF-23, F-16
fighting eagle.
Tetapi game kehidupan bajak laut seperti ‘Pirates!’ pun
dapat dikategorikan disini.
b.Balapan. Dari namanya sudah jelas, siapa sampai duluan di
garis finish dialah pemenangnya! Terkadang malah pemain dapat memilih
kendaraan, mendandani, upgrade mesin bahkan mengecatnya. Contoh: Top Gear, Test
Drive, Sega Rally Championship, Daytona, Grand Turismo, Need For Speed, Mario
Cart, ManXTT.
c.Luar Angkasa. Walau masih dapat dikategorikan simulasi
kendaraan perang, tetapi segala unsur fiksi ilmiah dan banyaknya judul yang
beredar membuat subgenre ini pantas dikategorikan diluar simulasi kendaraan
perang. Jenis ini memungkinkan pemain untuk menjelajah luar angkasa, berperang
dengan mahluk alien, mendarat di planet antah berantah atau sekedar ingin merasakan
bagaimana menjadi kapten di film fiksi ilmiah kesayangan kamu. Contoh: Wing
Commander, Freelancer , Star Wars X-Wing, Star Wars Tie Fighter, dll.
10. Olahraga.
Singkat padat jelas, bermain sport di PC atau konsol anda.
Biasanya permainannya diusahakan serealistik mungkin walau kadang ada yang
menambah unsur fiksi seperti NBA JAM. Contohnya pun jelas, Seri Winning Eleven,
seri NBA, seri FIFA, John Madden NFL, Lakers vs Celtics, Tony hawk pro skater,
dll.
ASPEK BISNIS
GAME
Industri games belakangan ini sangat tumbuh dengan cepat,
tidak hanya di negara kita saja, tetapi di dunia pun industri game banyak
diminati. Oleh karena itu sangatlah menarik bila kita mulai mengenal dan juga
mengetahui lebih banyak tentang industri games yang menjanjikan dan juga
membuka peluang bagi orang-orang yang suka bermain games. Mereka yang ingin
berkecimpung di dalam industri ini dituntut memiliki kreativitas yang lebih dan
juga mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan oleh industri games belakangan
ini.
Soal keuntungan/revenue yang dihasilkan dari penjualan
mobile game biasanya tidak cepat, alias ROI (Return of Investment) nya cukup
lama.
Ada dua model yang bisa dilakukan dalam menjual game :
1.Menjual game berbayar atau dengan kata lain mendapat uang
dari tiap pembelian game anda.
2.Merilis game gratis tapi dengan menggunakan jasa
perusahaan mobile game advertising, jadi anda bisa mendapat uang dari pemasangan
iklan di game anda.
Bisnis/Usaha Industri Game memang kelihatan menjanjikan
keuntungan karena banyaknya penggemar Game, dalam aspek bisnis setidaknya ada 4
aspek dasar yakni :
1. Modal Awal
2. Biaya Operasional
3. Keuntungan (Laba), dan
4. Modal Investasi Kedepan
Jenis Industri Game memang cukup banyak seperti
Warnet/Internet Cafe, Game Center, Mobile Game, Game PC, Konsol Game, Game
Online, dsb.
SUMBER
http://hilmantan.blogspot.co.id/2016/04/aspek-teknologi-dan-bisnis-dalam-game.html#.Wr-M-a9EnIU
(31 Maret 2018)
http://tendanganelang.blogspot.co.id/2016/03/aspek-teknologi-dan-bisnis-dalam-game.html
(31
Maret 2018)